Welcome, dear fellows!

Welcome!
Feel free to surf the highlighted knowledge of biology.Wish you bunch of luck.
:)

Translate

Monday, 6 July 2015

Jaringan Tulang

Tulang tersusun atas empat lapisan. Lapisan tulang dari luar ke dalam terdapat periosteum, tulang kompak, tulang spongiosa, dan sumsum tulang.

Umumnya penyusun tulang di seluruh tubuh kita semuanya berasal dari material yang sama. Dari luar ke dalam secara berurutan akan dapat menemukan lapisan-lapisan:
  1. Periosteum
  2. Tulang kompak
  3. Tulang spongiosa
  4. Sumsum tulang
1. Periosteum
 Periosteum sebagai lapisan pertama.
  • Pada lapisan pertama kita akan bertemu dengan yang namanya periosteum.
  • Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis.
  • Periosteum mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat dan pembuluh darah.
  • Periosteum merupakan lapisan membran fibrosa yang meliputi hampir seluruh bagian tulang.
  • Periosteum merupakan tempat melekatnya otot-otot rangka (skelet) ke tulang dan berperan dalam meemberikan nutrisi, pertumbuhan dan reaparasi tulang yang rusak.
2. Tulang kompak (Compact Bone)
 Lapisan kedua: tulang kompak.
  • Pada lapisan kedua ini kita akan bertemu dengan tulang kompak.
  • Tulang ini teksturnya halus dan sangat kuat.
  • Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebi banyak mengandung kapur (Calcium Phospat dan Calsium Carbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat.
  • Kandungan tulang manusia dewasa lebih banyak mengandung kapur dibandingkan dengan anak-anak dan bayi.
  • Bayi dan anak-anak memiliki tulang yang lebih banyak mengandung serta sehingga menjadi lebih lentur.
  • Tulang kompak paling banyak ditemukan di kaki dan tangan.

3. Tulang spongiosa (Spongy bone)
 Tulang keras dan tulang spongiosa
  • Pada lapisan ketiga kita akan bertemu dengan tulang spongiosa. Sesuai dengan namanya, tulang spongiosa memiliki banyak rongga.
  • Rongga tersebut diisi oleh sumsum merah yang dapat memproduksi sel-sel darah.
  • Tulang spongiosa terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula.
4. Sumsum tulang (Bone marrow)
  • Lapisan terakhir yang kita temukan dan yang paling dalam adalah sumsum tulang.
  • Sumsum tulang wujudnya seerti jelly yang kental. Sumsum tulang ini dilindungi oleh tulang spongiosa seperti yang telah dijelaskan di bagian tulang spongiosa.
  • Sumsum tulang berperan penting dalm tubuh kita karena berfungsi memproduksi sel-sel darah yang ada dalam tubuh.
Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifat fisiknya tulang dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
1. Tulang Rawan (Kartilago)
  • Tulang rawan adalah tulang yang tidak mengandung pembuluh darah dan saraf kecuali lapisan luarnya (perikondrium). Perikondrium adalah  selubung jaringan ikat padat yang mengelilingi tulang rawan di kebanyakan tempat yang membentuk tempat pertemuan antara tulang rawan dan jaringan yang disangga tulang tersebut.
  • Tulang rawan memiliki sifat lentur karena tulang rawan tersusun atas zat interseluler yang berbentuk jelly yaitu condroithin sulfat yang didalamnya terdapat serabut kolagen dan elastin.
  • Maka dari itu tulang rawan bersifar lentur dan lebih kuat dibandingkan dengan jaringan ikat biasa.
Pada zat interselluler tersebut juga terdapat rongga-rongga yang disebut lacuna yang berisi sel tulang rawan yaitu chondrosit.
Tulang rawan terdiri dari tiga tipe yaitu tulang rawan hyalin, tulang rawan fibrin dan tulang rawan elastis.
  1. Tulang rawan hyalin; tulang yang berwarna putih sedikit kebiru-biruan, mengandung serat -serat kolagen dan chondrosit. Tulang rawan hyalin dapat kita temukan pada laring, trakea, bronkus, ujung-ujung tulang panjang, tulang rususk bagian depan, cuping hidung, dan rangka janin.
  2. Tulang rawan elastis; tulang yang mengandung serabut-serabut elastis. Tulang rawan elastis dapat kita temukan pada daun telinga, tuba eustachii (pada telinga) dan laring.
  3. Tulang rawan fibrosal ;tulang yang mengandung banyak sekali bundel-bundel serat kolagen sehingga tulang rawan fibrosa sangat kuat dan lebih kaku. Tulang ini dapat kita temukan pada discus diantara tulang vertebrae dan pada simfisis pubis diantara 2 tulang pubis.
Tulang rawan hyalin

Tulang rawan elastis
Tulang rawan fibrosa

Pada orang dewasa tulang rawan jumlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan anak -anak. Pada orang dewasa tulang rawan hanya ditemukan pada beberapa tempat yaitu cuping hidung, cuping telinga, antar tulang rusuk (costal cartilage) dan tulang dada, sendi-sendi tulang, antarruas tulang belakang dan pada cakra epifisis.
Salah satu contoh tulang rawan terdapat pada bagian antar tulang rusuk (costal cartilage).

2. Tulang keras (Osteon)
Tulang keras atau yang sering kita sebut sebagi tulang yang berfungsi menyusun berbagai sitem rangka, tersusun atas:
  1. Osteoblas : sel pemberntuk jaringan tulang
  2. Osteosit ; sel-sel tulang dewasa
  3. Osteoklas : sel-sel penghancur tulang
Foto struktural bagian dalam tulang

Matriks tulang Tulang kompak (Compact bone)
Jaringan tulang, saluran Haversi, Sel tulang, dan Canaliculi.
  • Tulang kompak terdiri dari sistem-sistem Havers,
  • Setiap sistem Havers terdiri dari saluran Havers (Canalis = saluran).
  • Saluran Havers yaitu suatu saluran yang sejajar dengan sumbu tulang, di dalam saluran terdapat pembuluh-pembuluh darah dan saraf.
  • Di sekeliling sistem Havers, terdapat lamaela-lamela yang konsentris dan berlapis-lapis. Lamela adalah suatu zat interseluler yang berkapur.
  • Pada lamela terdapat rongga- rongga yang disebut lacuna.
  • Di dalam lacuna terdapat osteosit.
  • Dari lacuna keluar menuju ke segala arah saluran-saluran kecil yang disebut canaliculi yang berhubungan dengan lacuna lain atau canalis Havers.
  • Canaliculi penting dalam nutrisi osteosit.
  • Di antara sistem Havers, terdpaat lamela interstitial yang lamela-lamelanya tidak berkaitan dengan sistem Havers.
  • Pembuluh darah dari periosteum menembus tulang kompak melalui saluran volkman dan berhubungan dengan pembuluh darah saluran Havers,
  • Kedua saluran ini arahnya saling tegak lurus dan tulang spons tudak mengandung sistem Havers.

Proses pembentukan tulang
Osifikasi adalah proses pembentukan tulang.
  • Osifikasi atau yang disebut sebagai proses pembentukan tulang telah bermula sejak umur embrio 6-7 minggu dan berlangsung sampai dewasa.
  • Osifikasi dimulai dari sel-sel mesenkim memasuki daerah osifikasi, bila daerah tersebut mengandung banyak pembuluh darah akan berubah menjadi osteoblas, dan bila tidak mengandung pembuluh darah, maka akan berubah menjadi kondroblas.
  • Pembentukan tulang rawan terjadi segera setelah terbentuknya tulang rawan (kartilago).
  • Mula-mula pembuluh darah menembus perichondrium di bagian tenga htulang rawan, merangsang sel-sel perichondrium dan berubah menjadi osteoblas. Osteoblas ini akan membentuk suatu lapisan tulang kompakta, dan perichondrium akan beribah menjadi periosteum.
  • Bersamaan dengan proses ini pada bagian dalam tulang rawan di daerah diafisis yang disebut juga pusat osifikasi primer, sel-sel tulang rawan membesar kemudian pecah dan menyebabkan terjadinya kenaikan pH ( menjadi basa) akibat zat kapur (Ca2+/ Calsium) didepositkan, dengan demikian terganggulah nutrisi sel-sel tulang rawan yang menyebabkan terjadinya degenerasi atau penurunan fungsional tulang yang akan menyebabkan kematian pada sel-sel tulang rawan ini.
  • Kemudian akan terjadi degenerasi (kemunduran bentuk dan fungsi) dan pelarutan dari zat-zat interseluler (termasuk zat kapur) bersamaan dengan masuknya pembuluh darah ke daerah ini, sehingga terbentuklah rongga untuk sumsum tulang.
  • Pada tahap selanjutnya, pembuluh darah akan memasuki daerah epifisis sehingga terjadi pusat osifikasi sekunder, terbentuklah tulang spongiosa.
  • Dengan demikian masih tersisa tulang rawan di kedua ujung epifise yang berperan penting dalam pergerakan sendi dan satu tulang rawan di anatra epifise dan diafase yang disebut sebagai cakram epifise.
  • Selama pertumbuhan sel-sel tulang rawan pada cakram epifise terus-menerus membelah kemudian hancur dan tulang rawan diganti dengan tulang di daerah diafise, dengan demikian tebal cakram epifise tetap sedangkan tulang akan tumbuh memanjang.
  • Pada pertumbuhan diameter (lebar) tulang, tulang di daerah rongga sumsum dihancurkan oleh osteoklas sehingga rongga sumsum membesar, dan pada saat uang bersamaan, osteoblas di periosteum membetuk lapisan-lapisan tulang baru di daerah permukaan.
Anatomi selular tulang
Umumnya penyusun tulang diseluruh tubuh kita semuanya berasal dari material yang sama. Dari luar ke dalam secara berurutan akan dapat menemukan lapisan-lapisan : Periosteum Tulang kompak Tulang spongiosa Sumsum tulang

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Umumnya penyusun tulang diseluruh tubuh kita semuanya berasal dari material yang sama. Dari luar ke dalam secara berurutan akan dapat menemukan lapisan-lapisan : Periosteum Tulang kompak Tulang spongiosa Sumsum tulang

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Umumnya penyusun tulang diseluruh tubuh kita semuanya berasal dari material yang sama. Dari luar ke dalam secara berurutan akan dapat menemukan lapisan-lapisan : Periosteum Tulang kompak Tulang spongiosa Sumsum tulang

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Umumnya penyusun tulang diseluruh tubuh kita semuanya berasal dari material yang sama. Dari luar ke dalam secara berurutan akan dapat menemukan lapisan-lapisan : Periosteum Tulang kompak Tulang spongiosa Sumsum tulang

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ

No comments:

Post a Comment