Welcome, dear fellows!

Welcome!
Feel free to surf the highlighted knowledge of biology.Wish you bunch of luck.
:)

Translate

Thursday, 3 February 2011

Cara Mengatasi Kelangkaan

Hilangnya Fungsi Hutan sebagai Daerah Resapan Air

Gambar 4.1 Pemanfaatan Hutan secara Berlebihan

          Akibat pemanfaatan hutan secara berlebihan, hutan pun akan semakin kehilangan fungsinya sebagai daerah resapan air. Akibatnya pada musim kemarau, akan terjadi kelangkaan sumber mata air. Untuk mengatasi kerusakan hutan dapat dilakukan dengan cara melakukan penanaman berbagai jenis tumbuhan di hutan tersebut untuk mengembalikan fungsi hutan sebagai daerah resapan air dan sumber air bersih. Bukan malah menjadikan hutan sebagai daerah pemukiman atau bahkan memanfaatkan hutan sebagai sumber kayu dalam pembuatan kertas karena dalam hal membuat kertas dapat dilakukan tanpa harus merusak hutan yang ada.

Kelangkaan Jenis Populasi Tertentu

             Populasi burung kakatua cempaka (Cacatua citrinocristata) di Sumba dalam waktu 5 tahun menurun drastis. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan populasi burung kakatua cempaka tersebut dari kepunahan adalah dengan menanam kembali phon sarang potensial yang ditebangi.

Gambar 4.2 Cacatua Citrinocristata 

                  Habitat burung Kakatua adalah hutan dan bersarang pada pohon tertentu. Sementara pohon-pohon tersebut merupakan bahan baku bagi masyarakat setempat untuk membangun rumah. Usaha yang paling tepat untuk menjaga kelestariannya adalah dengan mengembalikan habitatnya, yaitu menanam pohon sarang potensial yang ditebangi. Menangkarkan untuk dijadikan koleksi tidak menjamin kelestarian kakatua itu sendiri dan mengoleksi jenis yang dilindungi merupakan pelanggaran hukum. Begitu pula dengan pemagaran burung kakatua cempaka itu sendiri, sangatlah tidak mungkin untuk memagarinya karena bukung kakatua itu sendiri pun butuh kebebasan.
 


Piramida & Jaring-jaring Makanan

Jaring-jaring Makanan

Gambar 3.2 Siklus Jaring-jaring Makanan (ekosistem darat)

          Rumput disebut sebgai produsen. Belalang, Kelinci, dan Kijang disebut sebagai Konsumen I. Burung disebut sebagai Konsumen II. Ular disebut sebagai Konsumen II dan Konsumen III. Serigala disebut sebagai Konsumen II, Konsumen III, Konsumen IV.
          Jaring-jaring makanan adalah kumpulan dari rantai makanan yang saling ketergantungan antara produsen, konsumen, dan dekomposer (co.bakteri). Terjadinya jading-jaring makanan bisa terjadi di ekosistem darat dan ekosistem laut.


Piramida Makanan
Gambar 3.1 Produsen > Konsumen I > Konsumen II > Konsumen III > Konsumen IV

      Jumlah produsen selalu lebih banyak daripada konsumen dengan tujuan untuk menjadikannya sebagai keseimbangan sebuah ekosistem. Jika salah satu konsumen lebih banyak daipada produsen, maka akan menimbulkan ketidakseimbangan ekosistem itu sendiri. Seperti halnya apabilajumlah populasi belalang lebih banyak daripada padi maka akan mengakibatkan jumlah padi akan semakin berkurang, dan apabila jumlah padi berkurang, populasi belalang sebagai pemakan padi itu sendiri juga akan berkurang, dan seterusnya.

Pengelompokkan Makhluk Hidup


Pengelompokkan Makhluk Hidup

         Makhluk hidup dapat dikelompokkan berdasarkan struktur tubuhnya seperti alat pernapasan misalnya. Udang, lobster, dan ikan bernafas dengan insang sementara lumba-lumba, penguin, dan anjing laut bernafas dengan menggunakan paru-paru.

Gambar 2.1 Udang, Lobster,dan Ikan bernafas dengan insang


Gambar 2.2 Lumba-lumba, penguin, anjing laut bernafas dengan paru-paru

IRITABILITA

"Iritabilitas"
Peka Terhadap Ransangan

Fototropisme

Gambar 1.1 Gerak Tumbuhan menuju datangnya cahaya 
Gambar 1.2 Gerak bunga matahari menuju datangnya cahaya matahari
       

         Fototropisme adalah gerak tumbuhan menuju ke arah cahaya matahari. Seperti halnya bunga  matahari yang mekar pada pagi hari karena adanya cahaya matahari. Gerak bunga matahari menuju cahaya matahari merupakan ciri makhluk hidup yang peka terhadap rangsangan dan ransangan tersebut berupa cahaya matahari pagi.